Jumat, 10 Agustus 2012

KKN (Kuliah, Kerja, Ngapain lagi yaaaa??)

Tanggal 10 agustus kemaren, gue baru aja nyelesein tugas dari kampus buat ikut yang namanya KKN (Kuliah Kerja Nyata). Ini adalah sebuah program yang dirancamg oleh pihak kampus dengan sedemikian rupa (biar bisa korupsi) dimana gue, dan teman teman seangkatan gue di semua fakultas dikirim ke sebuah desa antah berantah selama 40 hari dengan tujuan mulia memberikan pengalaman kepada mahasiswanya bahwa hidup ini keras, kejam, dan menyedihkan. Kegiatan ini mengharuskan mahasiswanya buat punya kelompok dari fakultas atau jurusan yang berbeda. Dan inilah kelompok sesat gue:



Pada awalnya kelompok gue 14 orang, tapi berhubung ada 1 orang yang kena serangan diare akut dan gak bisa tinggal di desa yang jarak jamban dan kamarnya lebih dari 20 meter dan masih menggunakan cara primitif (WC cemplung) akhirnya kawan gue yang satu ini menyerah, lambai tangan ke kamera dan pergi meninggalkan 13 orang lainnya.

jadi 13 orang

Setelah kepergian kawan gue yang hobby boker itu, dimulailah petualangan kelompok sesat ini disebuah desa antah berantah bernama Bandar Agung, tepatnya di sebelah timur provinsi Lampung, tetanggaan sama Texas. FYI, ini adalah sebuah desa dimana setiap orang baru yang dateng diharuskan mengucapkan sebuah kata ajaib”Monggo” sambil senyum maksa. Ini adalah sebuah desa dimana singkong jadi makanan utama, dan nasi malah dijadiin makanan ternak. Ini adalah sebuah desa dimana petualangan gue dimulai:


 desa yang suram 

Selama 40 hari gue didesa ini banyak hal yang gue lakuin, mulai dari kerja bakti, pengajian, sampe nyabutin bulu ketek pak lurah (biar akrab). Karna gue orangnya multitalented (cailah) gue pun mencoba mengembangkan beberapa profesi dan bakat terpendam didalam diri gue. Dan inilah beberapa profesi yang gue jalani selama gue ber-KKN didesa ini:

Minggu, 05 Agustus 2012

3 hal yang harus dimusnahkan dari negeri kita tercinta


Apakah kalian sering muntah2 setelah nonton TV?
Telinga berdarah karna terlalu sering mendengar kata “Dahsyat”?
Atau anak anda terserang penyakit terlalu capat puber ? (dalam hal pemikiran dan gaya hidup) bukan anak bayi yang tiba-tiba mens loh..

Ya, itu adalah beberapa fenomena yang sangat sering gue temui di zaman modern ini, penyebabnya tak lain dan tak bukan karena 3 hal berikut:
      
         1.       Boyband
         2.       MLM
         3.       Sinetron putih abu-abu (ini yang paling ekstrim)

Lalu, apakah kita hanya bisa duduk diam dan menerawang jauh di atas jamban?
Tentu tidak, kita harus melakukan perubahan, kita harus move on, dan kita harus menurunkan harga nasi tempe di warteg (ya, setidaknya ini penting buat anak kost).

Kenapa gue tiba-tiba punya hasrat menggebu-gebu buat bikin tulisan ini?
Ini  karna gue gerah, kuping gue mulai panas, gue gak kuat lagi. kalo ini dibiarin gue yakin bangsa kita tercinta di masa mendatang bakalan diisi dengan cowok-cowok lemah gemulai, hobi mem-prospek orang, dan suka ngomong “iewh.. kamseupay….deh” . Sumpah, gue lebih baik disuruh makan nasi padang 20 bungkus sambil salto daripada disuruh idup dalam keadaan yang super horror kayak gitu (yaiyalah). Dan saat ini, gue cuma berharap tuhan bisa menghapuskan 3 hal itu dari muka bumi ini…..amin..
Kenapa?

Gue jelasin kenapa 3 hal itu harus dihanguskan dari muka bumi ini, cekibrot..brot!!

1.       Boyband
Mungkin ini adalah bencana alam dalam bentuk manusia lemah gemulai yang diturunkan tuhan ke muka bumi. Sumpah, sekelompok pria yang dipaksa ganteng, bergerak2 menunjukan dada dan menyanyikan lagu “A no yu sowel” dengan bahasa inggris sekelas abang becak malioboro gak bakalan ada sisi kerennya  sama sekali, itu norak, itu menjijikaaan… Huek (FYI, setiap ngomongin boyben gue selalu muntah) .
Gue sebagai lelaki gak pernah menemukan pria yang rela menghilangkan kejantanannya demi sebuah populiaritas, dunia emang udah edan!!
Tapi selain itu, ada satu hal yang paling bikin gue dilema dari fenomena munculnya  sekelompok makhluk absurd ini adalah ketika gue menemukan sebuah fakta kalo ternyata:

 “cewek suka banget sama yang namanya boyband (hueek)”

dan ini berarti gue kalo mau deket sama cewe, gue terpaksa harus suka dengan yang namanya boyband (huek). Ini rasanya gak beda jauh kayak elo kebelet pup, naek keatas genteng, dan gak bisa nemuin jamban yang pas diatas sana (sejak kapan ada jamban digenteng?). iya, emang gak nyambung, tapi  intinya keadaan ini bikin gue galau, gak ada cara lain yang bisa bikin gue disukai para wanita. Gue mati gaya..

Buat kalian para wanita,

I just wanna be your BOYFRIEND not BOYBAND(huek).

Intinya, Boyben (huek) harus dimusnahkan.titik, atau gue bakal jadi fakir asmara selamanya…
Kalo kata anak gaul mah..
“guee”
“boybeeen (huek)”
“END….!!!”


*Bersihin blog* *kotor gara2 kebanyakan muntah*


2.       MLM
Momok yang paling menakutkan kedua setelah fenomena boyben adalah MLM. Bukan, ini bukan kepanjangan dari Mama Lupa Mens, ini kepanjangan dari Multi Level Marketing. Gue gak tau pasti artinya apaan, tapi yang jelas ini sangat meresahkan, lebih meresahkan daripada waktu gue kehilangan celana dalem yang dicolong ama si bambang, yah si bambang emang gak beda jauh sama sikancil, sama-sama suka mencuri..sorry gue ngelantur.
Back to the point, udah banyak temen gue yang masuk kedalam jurang kesesatan ini, kalo kalian menemukan orang-orang dengan cirri-ciri sebagai berikut, mohon dihindari, dan kalo bisa sih langsung musnahkan dari mukabumi, mereka bukan manusia, mereka alien dari planet lain.

Ciri-ciri orang terjangkit virus MLM:

Rabu, 01 Agustus 2012

Hal-hal gak penting yang bisa meruntuhkan keanggunan cewek di mata cowok

Perlu kalian ketahui selama ini gue sebenernya sedang mengamati berbagai spesies wanita di muka bumi ini (baca : sekitar komplek). Gue menemukan bahwa ternyata ada hal-hal yang bisa membuat keanggunan seorang wanita  rontok seketika didepan mata para lelaki. Setelah melakukan observasi ke beberapa tukang pecel, gorengan, dan banci-banci salon sekitar komplek, gue akhirnya dapat menyimpulkan beberapa hal, dan inilah hasilnya… cekibrot!!

      1.  Bulu kaki merambat
Sebagai cowok normal, hal yang pertama kali gue perhatikan dari seorang wanita tentunya penampilanya. Ya, penampilan sangat menentukan kelas, level, dan tingkat ke “kece” an seorang cewek. Misalnya, cewek berjilbab tentunya terlihat alim, cewek berkacamata tentunya terlihat smart, beda dengan cewek yang suka make kancut dikepala, tentunya terlihat seperti wanita labil dengan pengetahuan yang dangkal mengenai fashion.  Disamping itu, perawaatan tubuh pun menjadi salah satu yang gue perhatikan, kulit mulus, rambut hitam, wajah berseri gak pernah luput dari pandangan gue sebagai cowok yang (agak) normal. Tapi apa jadinya kalo cewek dengan penampilan oke, gaya modis tapi ternyata bulu kakinya merambat, ini sangat mngerikan. Apalagi bulu kakinya merambat sampe ke muka, cewek macam ini gak ada bedanya sama lutung yang salah gaul. Bayangkan, keanggunan bisa rontok seketika hanya karena bulu kaki yang merambat.

       2.  Lemot
Yap, cewek lemot lebih berbahaya daripada cewek angkot (cewek yang gaulnya dengan supir angkot). Cewek jenis ini bisa mengakibatkan para pria nangis darah, dan makan hati setiap hari. Cowok tentunya mengharapkan wanita yang smart, briliiant dan, gak lemot..
Gue pernah pacaran dengan cewek jenis ini dan inilah hasilnya ketika gue ajak ngobrol…

Gue: "sayang, kamu punya akun twitter enggak?"
Cewek lemot: "eeem….. eh… anu…. Emmm, aku lupa… eh twitter itu merek celana dalem ya??"
Gue: *ngenyot beha*

Satu kata deh, cewek lemot kelaut ajeeee…

Senin, 30 Juli 2012

Gue sebut Mereka Saudara

Entah kenapa, tiba-tiba kali ini gue kepengen nulis tentang sesuatu yang lebih manusiawi. Seperti yang kita tau selama ini, manusia adalah makhluk social, manusia butuh orang laen didalam kehidupannya, kecuali dalam urusan pup dan ngupil tentunya. Kita tidak membutuhkan orang lain dalam hal membuang kotoran, kecuali kalo emang ada orang yang rela nyebokin dan bersihin upil gue tiap hari dengan gratis. Yah, walaupun gue belum sepenuhnya menjadi manusia, gue tetep punya jiwa sosial didalam hati kecil gue. Gue juga tetep perlu berhubungan dengan orang lain didalam kehidupan gue, paling tidak dalam hal cinta, karna gak mungkin gue pacaran dengan diri gue sendiri, gimana cipokannya?” dan gimana kawinnya?.


Baiklah, gue kali ini lagi males ngomongin yang begituan, gue cuma mau ngomongin kalo di dunia ini gue gak mungkin idup sendiri, gue butuh sosok-sosok lain yang biasa kita sebut sebagai “teman”. Karna gue agak sulit mengartikan kata “teman”, gue pun meminta bantuan dari followers twitter gue buat mengartikannya, dan inilah responnya:  

Teman itu, seseorang yg ada pada saat suka ataupun duka, yg bisa memahami,   yang menolong tanpa pamrih.

Waktu lo kepepet ujian dan gak punya kertas, lo minta kertas sama orang disamping lo, itu bisa dibilang temen.

@altoo_
Bola adalah teman, jadi teman=bola. (kebanyakan nonton Tsubasa nih).


Setiap orang memang punya definisi masing-masing buat orang-orang yang mereka sebut “teman”. Dan dalam tulisan ini gue akan mencoba mendefinisikannya dengan cara gue sendiri, dengan gaya gue sendiri tentunya. Cekidot!!!

Kamis, 26 Juli 2012

Life is (not) a choice


Orang bilang kalo hidup ini adalah pilihan dan gue baru merasakan kalo gue harus menentukan pilihan hidup ketika gue baru aja lulus SMA. Kegalauan tingkat kelurahan melanda diri gue yang masih begitu polos. Gue dihadapkan pada pilihan yang tidak biasa antara memilih untuk masuk universitas atau gue harus terlantar jadi pedagang gorengan dengan wajah yang terlanjur ganteng. Ini masalah serius, gue gak bakal rela kalo hidup gue berakhir di depan penggorengan, sedangkan temen-temen gue merasakan indahnya dunia kampus. Setelah memikirkan perbandingan yang sangat tidak adil ini akhirnya gue pun menentukan sikap dan memilih  untuk kuliah. Bukan, bukan karena gue ingin melanjutkan cita-cita gue tapi karena kata orang anak kuliahan itu “keren”. Yap, dengan mantap dan hati yang kuat gue pun melangkahkan kaki untuk mendaftarkan diri gue ke sebuah universitas, negeri tentunya.

Karena gue polos,atau lebih tepatnya “bego”, gue ternyata melewatkan satu hal penting yang seharusnya dilakukan ketika seorang insan manusia ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal penting yang dengan bodohnya gue lupakan itu adalah 

“Gue mau milih jurusan apa?”. 

Gue kembali galau, kegalauan gue kali ini meningkat ke level universitas, gue mulai keringetan, perut mules, badan gemeteran, susah pup, dan terakhir gue inget tenyata waktu itu gue memang belum makan 3 hari, maklum lah, gue kan hanya seorang anak kost yang makannya cuma hari senen ama kamis doang itupun sekalian ama puasa sunnah (ya, gue terpaksa). 
Kembali lagi ke masalah pilah-pilih jurusan, akhirnya daripada bingung, gue pun mutusin buat minta saran dari seorang teman yang namanya gue lupa (mohon maaf buat kamu yang namanya kulupakan, makanya punya nama itu jangan susah-susah, jadi lupa deh).  Gue berharap dia bisa memberikan pencerahan dalam masalah yang melanda diri gue ini. Gue sms dia buat ketemuan, setelah ketemu dan ngobrol beberapa saat sama doi, satu jawaban yang gue dapet dari kawan yang gue lupakan namanya itu adalah :

 “Milih jurusan itu harus disesuaikan dengan minat dan bakat yang lo punya lang”.

Gue Sebut Diri Gue (Calon) Manusia


Finally, gue menemukan sebuah pencerahan dalam hidup gue. Layaknya seseorang yang lagi kebelet boker tingkat akhir dan kemudian menemukan sebuah jamban, gue akhirnya bisa menuangkan rasa kebelet gue untuk menulis dan menemukan sebuah “jamban” yang tepat, yang mampu menampung semua isi pemikiran gila yang ada dikepala gue. Sesuatu yang terpaksa gue analogikan sebagai jamban itu adalah “BLOG”. Gue lompat-lompat, koprol 12 kali, dan diakhiri dengan bakar kemenyan dan nari tor-tor, intinya gue seneng ketika menemukan hal ini (ya, gue emang norak hari gini baru ketemu yang namanya blog). Walaupun gue menganalogikan blog ini sebagai jamban, gue harap kalian gak akan pernah kepikiran kalo gue tiba-tiba kebelet pipis gue bakalan melorotin celana dan langsung mengeluarkan pipis gue didepan laptop. Gue tau otak kalian gak sedangkal itu. Ini hanya sebuah analogi, ini cuma perumpamaan.

Memutuskan untuk mulai nulis di blog adalah hal yang sulit bagi gue, gue sempet keringetan, badan gue panas dan muka gue memerah tiba-tiba. Bukan, ini bukan karna gue grogi tapi belakangan gue inget kalo waktu itu gue lupa boker selama seminggu. Sebenernya, gue gak punya basic nulis samasekali, gue mulai belajar nulis ketika gue udah kuliah, dan gue inget banget waktu pertama kali gue diajarin buat bikin paragraf, gue cuma mampu bikin satu kalimat:

“I am sorry sir; I can’t write any longer, what the fuck is this activity?”